ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sejumlah siswa kelas XII SMA Taman Siswa, Kemayoran, Jakarta
Pusat, tengah belajar bersama untuk menghadapi Ujian Nasional (UN),
Selasa (9/4/2013). Menjelang UN yang akan berlangsung Senin mendatang,
mereka mengaku memperbanyak belajar tambahan. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA
NUGRAHA
"UN ini tidak perlu lagi ada. Banyak keluhan dari banyak pihak termasuk anak-anak," kata Istibsyaroh saat Dialog Kisruh UN di DPD RI, Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Hal serupa diungkapkan oleh anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Ace Sadzili. Ia menegaskan bahwa UN bukan merupakan satu-satunya alat untuk mengukur kualitas pendidikan di Indonesia sehingga memang sebaiknya tidak lagi dilaksanakan.
"UN ini kan untuk mengetahui di mana kualitas pendidikan kita. Tapi apakah UN satu-satunya? UN ini bukan satu-satunya menurut saya," kata Ace.
Menurutnya, apabila untuk mengukur kualitas, maka UN tidak perlu dilakukan tiap tahun dan kemudian dijadikan alat penentu kelulusan seorang siswa. Untuk itu, ia menyampaikan bahwa sebaiknya UN perlu diubah dengan pola lain, misalkan saja mengukur kelulusan lewat ujian sekolah.
"Daripada seperti ini, lebih baik sudah tidak ada saja UN karena peserta didik hanya menjadi kelinci percobaan saja dari kebijakan yang tidak mempertimbangkan manajemen," tandasnya.
http://edukasi.kompas.com/read/2013/04/20/09362829/Tak.Perlu.Lanjutkan.UN.Tahun.Depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar